Kamis, 11 Januari 2018

Apa itu FeedForward Kontrol

Apa itu FeedForward Kontrol


Sebelumnya, untuk menjelaskan apa itu feedforward maka, sistem tanki yang sudah kita gunakan di feedback Kontrol akan kita modifikasi terlebih dahulu. Anggaplah ini tanki di sebuah hotel yang terhubung ke dalam kamar-kamar untuk keran-keran di kamar mandi dan toilet. Keran-keran ini akan sebagai faktor Disturbance yang tidak dapat diprediksi (selanjutnya disebut stokastik). Dalam sistem tersebut juga ada keran besar Drain, anggaplah dibuka pada momen tertentu misalnya mengisi kolam renang. Sudah pasti terbukanya drain valve akan menggangu level tanki, namun tidak seperti keran-keran. Disturbance yang dapat langsung terasa dampaknya ini disebut Deterministik. Setelah kita tambahkan keterangan sinyal pada gambar a, Disturbance D menjadi input untuk kontroller feedforward dan outputnya sinyal U yang digunakan untuk menggerakkan aktuator untuk menyeimbangkan dan tetap menjaga agar Proses Y sesuai dengan set point. Pada kontrol feedforward, kontroler merespon sistem langsung pada gangguan yang terjadi, bukan berdasarkan keluaran dari proses.

Mengkombinasikan kedua akan menjadikan sistem lebih baik dalam mengendalikan gangguan yang terjadi. Untuk gangguan besifat stokastik seperti bukaan keran, toilet, dan lainnya, yang secara signifikan tidak langsung secra signifikan merubah level liquid dalam tanki, dapat dikontrol dengan feedback kontrol yang melihat pada ketinggian level air yang berubah walaupun sedikit. Namun jika valve drain terbuka yang menyebabkan gangguan deterministik, feedforward kotrol akan membuka aktuator sehingga gangguan tidak akan merubah level liquid dalam tangki.


Feed forward
Feedback
Kelebihan
Dapat langsung mengukur sebab disturbance, sehingga langsung merespon sebelum terjadi gangguan pada proses.
Algoritma yang mudah diterapkan pada berbagai kasus.
kekurangan
Susah menentukan dan mengukur disturbance-causing event (hal yang menyebabkan disturbance) sehingga hanya kasus tertentu saja yang bisa diterapkan, kesalahan menerapkan bukannya mengurangi disturbance malah akan memperparah.
Tidak dapat mengantisipasi disturbance, artinya pengendalian akan bekerja setelah proses terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar