Kamis, 11 Januari 2018

Tekanan uap dan cavitasi

Bila diberikan tekanan tertentu, maka temperature dimana terjadi perubahan fase suatu zat dari liquid ke gas disebut sebagai saturation temperature  (Tsaturasi(temperatur jenuh). Bila diberikan temperatur tertentu, maka tekanan (pressure) dimana terjadi perubahan fase suatu zat dari liquid ke gas disebut sebagai saturation presure (Psaturasi). Saturation temperatur bisa juga disebut sebagai boiling temperatur atau suhu didih. Misalkan pada air saturation temperaturnya pada saat 1 atm adalah 100 degC. Demikian sebaliknya saturation pressure pada saat 100 degC adalah 1 atm. Vapor pressure Pv suatu zat didefinisikan sebagai tekanan yang ditimbulkan oleh uap pada keadaan setimbang dengan fase liquidnya pada temperatur tertentu.
Partial pressure didefinisikan sebagai tekanan dari gas/vapor dalam keadaan tercampur dengan gas lainnya. Misalnya tekanan udara (atmosperic pressure biasanya 1 atm) itu adalah  jumlah dari partial pressure dari gas pembentuk udara tersebut.
Dalam keadaan tidak ada liquid, Partial pressure harus kurang dari atau sama dengan vapor pressure. Ketika terdapat fase keduanya liquid dan gas dan sistem dalam keadaan setimbang, partial pressure dari uap harus sama besar dengan vapor pressurenya dan keadaan ini dikatakan telah jenuh.
Sebagai contoh, pavor pressure dari air pada suhu 20 degC adalah 2,34 kPa. Jika ada air didalem ember dalam suatu ruangan (20 degC, 1 atm ) akan terus menguap sampai partial pressure dari air sama dengan pavor pressurenya yaitu 2,34 kPa, atau air akan terus menguap sampai habis jika partial pressure tetap lebih kecil dari pavor pressurenya. Vapor presure akan meningkat ketika terjadi peningkatan temperatur. Zat pada tekanan lebih tinggi akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi juga. Misalnya air mendidih di dalam presto pada suhu 134 degC dan tekanannya adalah 3 atm. Tapi air mendidih pada suhu 93 degC di panci biasa pada ketinggin 2000 m dimana tekanan udara hanya 0,8 atm.

Dari sifat yang dikemukakan, maka kemungkinan terjadi penguapan/pendidihan pada tekanan yang sangat rendah bisa saja terjadi dan menghasilkan penguapan yang tidak direncanakan. Misalnya air menguap pada suhu hanya 10 degC ketika tekanan di sekitar impeler (pada turbin/pompa) turun sampai dengan 1,23 kPa. Gelembung uap akan terbentuk pada daerah bertekanan rendah dan akan pecah pada saat tekanan mulai meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan menekan gelembung tersebut sehingga terjadi inception/ ledakan kedalam yang menghasilkan jet stream (semprotan gelombang air) dengan tekanan tinggi. sehingga jika terjadi pada permukaan impeler maka dampaknya adalah dapat terjadi erosi pada impeler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar