Water hammer adalah fenomena yang terjadi
didalam sebuah sistem pipa yang ditandai dengan suara seperti pipa yang
“digetok” (dipukul) oleh palu. Ketika air yang mengalir di dalam pipa tiba-tiba
berhenti karena keran yang tertutup secara tiba-tiba menghentikan aliran
tersebut. Aliran yang berhenti tersebut yang otomatis akan meningkatkan
tekananannya. Kejadian tersebut akan menimbulkan sebuah getaran di sepanjang
pipa tersebut. Getaran-getaran tersebut mengalami penguatan gelombang
(pelayangan) sehingga menimbulkan suara seperti pipa yang di pukul. (yunus
cengel)
Water hammer tergantung pada 3 variabel
yaitu, panjang pipa, waktu, dan kecepatan aliran. Semakin panjang pipa maka
peluang terjadinya water hammer semakin tinggi. Variabel ke dua adalah waktu.
Waktu disini adalah cepat lambatnya objek penutup bergerak. Semakin cepat
menutup/atau membuka, semakin besar peluang terjadinya water hammer. Faktor
ketika adalah kecepatan aliran dari liquid. Semakin cepat semakin besar peluang
water hammer terjadi.
Untuk mengurangi dampak water hammer bisa
dengan memasang water arester. Fungsi water arrester adalah meredam momentum
yang terjadi ketika terjadi lojakan akibat aliran yang tiba-tiba berhenti.
Aliran energi yang semula terkungkung dalam jalur pipa (tanpa arester), dengan
pemasangan arester energi akan tersalurkan sehingga, jika resiko karena water
hammer bisa dikurangi.
Gambar
1. Water arrester
Tidak ada komentar:
Posting Komentar